Way Kanan Lampung, SELIDIKNUSANTARANEWS.COM
Dalam rangka Pembukaan Program Kecakapan Wirausaha (PKW) dan Pelepasan Peserta Didik Program Tenaga Profesional (TKP) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja Prince Course Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan yang di gelar di Gedung LPBAK Karya Tiga,selasa 16 JUli 2019.
Bupati Kabupaten Way Kanan Raden Adipati Surya dalam sambutannya menyampaikan,”Mengawali sambutan ini atas nama Pemerintah Kabupaten Way Kanan, saya menyambut baik keberadaan LPBAK Prince Course, yang mempunyai kemauan untuk membantu pemerintah dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia yang profesional dalam rangka menghadapi dunia usaha. Kita semua menyadari bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia dewasa ini sangat diperlukan. Akan tetapi, kesadaran banyak pihak untuk melakukan investasi di bidang pendidikan masih kurang. Sekolah dan perguruan tinggi yang memilki sarana yang lengkap masih minim. Selain itu, sebagian generasi muda tergoda untuk terjun ke dunia kerja atau mengadu nasib di manca negara dalam usia yang sangat muda dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat minim, mereka sering menghadapi berbagai masalah yang memilukan. Sebagian juga dari penduduk usia muda tidak tertarik untuk belajar dibangku pendidikan tinggi. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya kondisi keluarga yang kurang mampu, pengaruh lingkungan sosial, dan pengaruh sepak terjang sebagian alumni perguruan tinggi yang kurang memenuhi harapan keluarga dan masyarakat”,Kata Raden.
Raden juga menyampaikan,”Tidak sedikit genari muda kita setelah menjadi alumni pendidikan tinggi bingung mau kerja dimana. Saya berharap keberadaan LPBAK Prince Course ini agar dapat memotivasi peserta didiknya menjadi seorang wirausahawan. Dengan meningkatnya wirausahawan dari kalangan masyarakat akan mengurangi pertambahan jumlah pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Bapak, ibu, Saudara-saudara yang saya hormati, Pendidikan kewirausahaan di negara kita masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Banyak pendidik yang kurang memperhatikan penumbuhan sikap dan perilaku kewirausahaan sasaran didik, baik di sekolah-sekolah menengah, maupun di pendidikan tinggi. Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja”,Jelasnya.
Lanjut Raden,”Selain itu pula, secara historis masyarakat kita memiliki sikap feodal yang diwarisi dari penjajah Belanda, ikut mewarnai orientasi pendidikan kita. Sebagian masyarakat mengharapkan output pendidikan sebagai pekerja, sebab dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh warga masyarakat. Berbeda dengan di negara maju, misalkan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat sejak 1983 telah merasakan pentingnya pendidikan kejuruan. Di mana Pendidikan kewiraushaan yang dikembangkan diarahkan pada usaha memperbaiki posisi Amerika dalam persaingan ekonomi dan militer”,Ujarnya.
“Pendidikan kewirausahaan khususnya yang berkenaan dengan pendidikan bisnis, dikatakan bahwa dapat dilakukan pada setiap level pendidikan dari sekolah dasar hingga di perguruan tinggi. Oleh karena itu saya mengharapkan kepada peserta didik agar mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang, dan bagi pihak LPBAK Prince Course harus memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis dan terus berusaha sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan”,Harap Raden.
(Cucu MulyanI)